Hati-hati Dengan Iklan Jasa Nikah Siri

Sebagaimana yang pernah dimuat di beberapa media, saat ini ada orang-orang culas yang dengan berbagai motif mengiklankan diri sebagai penghulu nikah siri, dan tentu saja ada tarifnya. Dan yang lebih mencengangkan lagi bahwa tarif yang dipatok oleh penyedia jasa tersebut adalah sekitar dua juta rupiah / Rp. 2000.000,- artinya biayanya jauh lebih besar daripada nikah resmi melalui Kantor Urusan Agama. 

Sekedar mengingatkan, bahwa nikah di kantor KUA biayanya gratis atau jika pengantin menghendaki nikah di luar kantor KUA, misalnya di rumah, hotel atau tempat-tempat resepsi lainnya, maka biayanya cukup Rp. 600.000,- / enam Ratus Ribu Rupiah
Maka sungguh aneh jika ada orang yang mau melangsungkan pernikahan secara resmi menurut aturan agama dan negara tetapi justru menempuh cara-cara yang bisa saja secara agama tidak sah dan secara aturan negara dianggap melanggar.

Untuk itu bagi calon pengantin yang hendak menikah, sebaiknya belajar dulu tentang fikih munakahat (fikih pernikahan) yang menjelaskan tenyang syarat dan rukun pernikahan. Karena jika syarat dan rukunnya tidak lengkap bisa jadi pernikahannya tidak sah menurut agama. Jika ingin lebih jelas lagi maka lebih baik datang ke Kantor Urusan Agama (KUA) terdekat.

Mengapa konsultasi ke KUA ini perlu dilakukan?

Tidak lain karena, penyedia jasa nikah siri - dalam iklannya menyatakan bahwa seolah-olah pernikahan di KUA itu susah dan syaratnya memberatkan atau bikin ribet.
Sebagaimana yang tertera dalam sebuah iklan : 

Bagi pasangan yang TERKENDALA untuk melakukan pernikahan di KUA , kami siap membantu anda untuk menikahkan sah secara agama Islam untuk menghindaari perbuatan zina. Biaya pernikahan Rp. 2.000.000,- (Bandung)

Coba perhatikan bunyi iklan di atas, sungguh aneh - sementara syarat-syarat nikah di KUA begitu mudah (silahkan baca tulisan tentang syarat-syarat nikah di blog ini) pemasang iklan justru membuat kesan bahwa nikah di KUA tidak mudah.

Yang perlu diketahui bahwa kebanyakan permasalahan/kendala yang dialami mereka yang akan melaksanakan pernikahan di KUA umumnya terkait dengan :

1. Permasalahan administratif kependudukan seperti: belum punya KTP karena masih di bawah umur, atau status pada KTP-nya masih bujang/lajang, padahal semestinya dia sudah cerai atau bahkan memang belum terjadi proses perceraian yang ditettepkan pengadilan agama tapi sudah kebelet menikah.
2. Permasalahan Keluarga seperti : pernikahan tidak disetujui oleh keluarga baik salah satunya atau keduanya. Atau ada yang ingin poligami tetapi tidak memberi tahu istri pertamanya,k atau pengadilan belum mengeluarkan keputusan untuk poligami.
3. Berkas berkas persyaratan belum lengkap biasanya terkait dua hal di atas.

Motif Pengguna Jasa Nikah Siri

Dari penelurusan berita di portal online, dapat diketahui motifnya tidak jauh dari permasalahan dan kendala yang disebutkan di atas.

Jika ada yang berdalih bahwa menikah siri karena ingin menghindari zina, ini juga perlu dipertanyakan, karena ketika sudahmelakukan nikah siri sebagaimana diiklankan pada jasa-jasa tersebut tidak menjamin sahnya pernikahan siri yang dilangsungkan - karena pernikahan syarat sahnya pernikahan harus ada wali pengantin putri.

Namun sebagian besar menurut kami motif pelaku pengguna jasa nikah siri adalah untuk melampiaskan nafsu syahwatnya tetapi hanya berkedok agama.

Jadi bagi calon pengantin yang ingin menikah secara resmi baik secara agama maupun hukum negara, jangan pernah sekali-kali menggunakan jasa pernikahan siri, atau anda akan menyesal di kemudian hari. 

 *** 
Berita terkait: 

BREAKING NEWS: Ini Loh Syarat yang Ditawarkan Jasa Nikah Siri buat Pengguna Jasa Mereka :

Jasa Nikah Siri di Bandung Sudah Nikahkan Ratusan Pasangan

Mengintip Jasa Penghulu Nikah Siri di Kramat Jati